Hiiiiii…..kali ini mau sedikit cerita nih tentang sebuah pengalaman atau
motivasi yaa?
Hhmmm…mungkin pengalaman yang dibumbui sebongkah motivasi hehe :)
Kalian pasti tau kan setiap manusia selalu
mempunyai keinginan, keinginan apapun yang akan membuatnya merasakan kepuasan
jika sudah terpenuhi karena setiap manusia pasti mempunyai nafsu. Entah keinginan
untuk membeli pakaian, barang elektronik, keinginan yang bersifat jasmaniah
maupun rohaniah, yapps manusia takkan pernah lepas dari yang namanya keinginan.
Dari sebuah pengalamanku, banyak yang pernah aku inginkan. Tapi hannya beberapa
saja yang bisa terpenuhi.
Sejak SMP
aku pernah memikirkan jika saatnya tiba aku lulus dari SMP, aku menginginkan
untuk masuk sekolah farmasi, dan ketika saat itu tiba…aku menjalani beberapa
tes untuk bisa belajar di sekolah farmasi itu. setelah aku berdoa dan berusaha
sekeras mungkin, namun hasil yang aku dapatkan adalah sebuah kegagalan. Memang sangat
sedih pada saat itu, apa boleh buat? Aku harus bisa menerima semua itu yang
pada akhirnya aku masuk di sekolah negeri di salah satu kota Jakarta timur. Lambat
laun, aku mulai menerima dan mulai
merasa nyaman berada di sekolah itu. aku bertemu dengan teman-teman dan
guru-guru yang baik dan care dengan ku. Saat itu aku berpikir, jika nanti aku
naik ke kelas XI, aku ingin sekali masuk IPS dan melanjutkan ke perguruan
tinggi dengan jurusan akutansi. waktu itu aku sempat ada sedikit perdebatan
dengan ibuku tentang keinginan ku itu. ibuku menginginkan aku untuk masuk IPA,
walaupun aku berusaha keras untuk mencari-cari alasan atas keinginan ku itu,
tetap saja ibu memegang teguh keinginannya. akhirnya aku membuat kesepakatan
dengan ibuku, jika aku lulus tes masuk IPA maka aku akan masuk IPA, tapi jika
aku tidak lulus masuk IPA maka ibuku harus mengalah dan menerima keinginan ku
untuk masuk IPS. Saat H-1 tes masuk IPA, aku curang karena tidak belajar sama
sekali karena aku tidak menginginkan kelulusan pada tes itu dan bisa masuk IPS
sesuai keinginanku. Setelah, beberapa hari kemudian hasil tes itu keluar dan
aku yakin sekali bahwa aku tidak akan lulus karena aku tidak belajar sama
sekali dan malas-malasan dalam mengerjakan tes itu. Namun, saat aku membaca
hasil tes tersebut, aku terkejut karena hal yang aku inginkan dan aku pikirkan
tidak sesuai dengan kenyataan nya. hasil tes itu menyatakan bahwa aku terpilih
masuk jurusan IPA, aku kecewa karena harus menerima dan aku harus menepati
kesepakatan antara aku dengan ibu. Huuaahh…. Itu tandanya aku harus menjalani
hari-hari di jurusan yang tidak sesuai dengan keinginan ku, sungguh hari
terberat saat awal-awal aku masuk kelas itu. lama kelamaan aku sudah mulai
terbiasa dengan suasana di kelas itu dan juga terbiasa dengan pelajaran-pelajaran
yang rumit itu. Pada akhirnya, aku sudah menerima untuk menepati kesepakatan
itu. aku mulai belajar dengan sungguh-sungguh dan ketika aku mulai menyukai
salah satu pelajaran di jurusan IPA yaitu pelajaran kimia yang membuat ku ingin
lebih mendalami pelajaran tersebut. Aku mulai berpikir jika aku lulus nanti,
aku ingin masuk perguruan tinggi negeri dengan jurusan kimia dan lebih tepatnya
prodi pendidikan kimia di UNJ. Akhirnya saat-saat yang ditunggu pun datang, aku
mendaftarkan diriku masuk di jurusan dan perguruan yang aku inginkan itu pada
pendaftaran SNMPTN. Aku sangat antusias sekali, dan aku sudah memikirkan juga
jika aku tidak lulus pada pendaftaran SNMPTN itu aku akan mendaftar SBMPTN
dengan jurusan sastra. Pada akhirnya saat yang sangat aku harapkan itu datang,
dan aku mulai membuka hasil SNMPTN tersebut. Awalnya aku senang lulus dan masuk
di jurusan kimia, namun lagi-lagi aku mendapat sedikit kekecewaan karena prodi
yang aku pilih tak sesuai dengan keinginanku dan lagi-lagi aku harus menerima
dan menjalani hal yang tak aku harapkan-…- akhirnya aku menjalaninya dengan
lapang dada dengan menerima semuanya. Ketika aku daftar untuk menjadi anggota
BEM jurusan, aku mengikuti semua tes dan wawancara dengan sungguh-sungguh dan
aku menginginkan untuk masuk departemen P2KA yang mengenai keilmiahan dan
akademik dan pada akhirnya lagi-lagi tak sesuai harapan ku, aku terpilih di
departemen Rosmik mengenai kerohanian islam. Aku merasakan sedikit kekecewaan
dalam hatiku karena aku merasa seperti orang asing dan terlihat beda sendiri
dengan teman-teman di departemen rosmik yang jauh lebih muslimah dan paham
tentang islam dibandingkan denganku.
Saat itu aku mulai berpikir dan mencoba menerawang mengapa semua hal-hal
yang aku inginkan itu tak sesuai dengan kenyataan nya, dan satu persatu aku
mengetahui jawabannya. Saat aku menginginkan masuk sekolah farmasi dan pada akhirnya
aku masuk di sekolah negeri, aku berpikir bahwa ternyata itu adalah kebutuhanku
karena jika saja aku masuk di sekolah farmasi itu, aku takkan pernah
mendapatkan beberapa beasiswa dari sekolah negeri yang aku jalani itu dan
mungkin orang tuaku akan mendapatkan kesulitan mengenai pembayaran di sekolah
farmasi itu.
Saat aku menginginkan masuk jurusan IPS dan
kenyataannya aku masuk IPA, aku berpikir bahwa itu adalah kebutuhan ku karena
jika aku masuk IPS, aku harus menghadapi hafalan-hafalan dengan pelajaran
geografi dan sosiologi yang membuatku muak-,- dan mungkin aku tak pernah
mendapatkan teman-teman sebaik dan sesuai dengan karakterku seperti di jurusan IPA.
Saat aku menginginkan masuk prodi pend.kimia yang
kenyataannya masuk di prodi kimia murni, aku berpikir bahwa itu adalah
kebutuhanku karena jika saja aku diterima masuk di prodi pend.kimia pasti
kedepannya aku tak bisa memilih pekerjaan selain menjadi guru dan apalagi prodi
kimia murni yang aku jalani itu mendapatkan akreditasi “A” dibanding prodi
pend.kimia yang mendapat akreditasi “B”.
Saat aku menginginkan masuk departemen P2KA dan
kenyataannya aku masuk di departemen Rosmik, aku berpikir bahwa itu adalah
kebutuhanku karena aku mulai ingat bahwa aku pernah berdoa untuk diberikan
petunjuk agar lebih mendekatkan diri lagi dengan Allah dan mungkin dengan masuk
dalam departemen itu adalah salah satu cara Allah dalam memberiku petunjuk itu,
dengan cara yang tak ku duga sebelumnya, aku di dekatkan dengan orang-orang
muslimah agar aku bisa belajar dari mereka dan selalu di ingatkan tentang
ajaran-ajaran Mu yang membuatku merasa nyaman dan tenang.
Satu-persatu telah ku temukan jawabannya, aku paham
mengapa semua hal yang selalu aku inginkan tak pernah sesuai dengan kenyataan
nya karena hal yang aku inginkan bukan berarti itu adalah hal yang aku
butuhkan. Allah tau apa yang kita inginkan, namun Allah lebih tau apa yang kita
butuhkan. Soooo, apapun keinginan kita yang kenyataannya tak sesuai dengan
harapan harus patut di syukuri dengan lapang dada dan janganlah menghina
ataupun mencemooh takdir yang telah di tetapkan-Nya. Manusia boleh mempunyai
rencana sedetail mungkin, namun tetap saja Allah yang menentukan. Kebahagiaan sempurna
didapat bukan karena keinginan kita telah terpenuhi tapi kebahagiaan sempurna
akan didapat jika kita mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah kepada
kita.
Okee…. Begitulah ceritanyaa….haha… panjang bgt kan
kayak novelet wkwk :p yapp kita sudahi ajalaahhh… Good Night world :)