Sabtu, 01 Agustus 2015

pengalaman dengan sebongkah motivasi



Hiiiiii…..kali ini mau sedikit cerita nih tentang sebuah pengalaman atau motivasi yaa?

Hhmmm…mungkin pengalaman yang dibumbui sebongkah motivasi hehe :)

Kalian pasti tau kan setiap manusia selalu mempunyai keinginan, keinginan apapun yang akan membuatnya merasakan kepuasan jika sudah terpenuhi karena setiap manusia pasti mempunyai nafsu. Entah keinginan untuk membeli pakaian, barang elektronik, keinginan yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah, yapps manusia takkan pernah lepas dari yang namanya keinginan. Dari sebuah pengalamanku, banyak yang pernah aku inginkan. Tapi hannya beberapa saja yang bisa terpenuhi.

 Sejak SMP aku pernah memikirkan jika saatnya tiba aku lulus dari SMP, aku menginginkan untuk masuk sekolah farmasi, dan ketika saat itu tiba…aku menjalani beberapa tes untuk bisa belajar di sekolah farmasi itu. setelah aku berdoa dan berusaha sekeras mungkin, namun hasil yang aku dapatkan adalah sebuah kegagalan. Memang sangat sedih pada saat itu, apa boleh buat? Aku harus bisa menerima semua itu yang pada akhirnya aku masuk di sekolah negeri di salah satu kota Jakarta timur. Lambat laun, aku mulai menerima  dan mulai merasa nyaman berada di sekolah itu. aku bertemu dengan teman-teman dan guru-guru yang baik dan care dengan ku. Saat itu aku berpikir, jika nanti aku naik ke kelas XI, aku ingin sekali masuk IPS dan melanjutkan ke perguruan tinggi dengan jurusan akutansi. waktu itu aku sempat ada sedikit perdebatan dengan ibuku tentang keinginan ku itu. ibuku menginginkan aku untuk masuk IPA, walaupun aku berusaha keras untuk mencari-cari alasan atas keinginan ku itu, tetap saja ibu memegang teguh keinginannya. akhirnya aku membuat kesepakatan dengan ibuku, jika aku lulus tes masuk IPA maka aku akan masuk IPA, tapi jika aku tidak lulus masuk IPA maka ibuku harus mengalah dan menerima keinginan ku untuk masuk IPS. Saat H-1 tes masuk IPA, aku curang karena tidak belajar sama sekali karena aku tidak menginginkan kelulusan pada tes itu dan bisa masuk IPS sesuai keinginanku. Setelah, beberapa hari kemudian hasil tes itu keluar dan aku yakin sekali bahwa aku tidak akan lulus karena aku tidak belajar sama sekali dan malas-malasan dalam mengerjakan tes itu. Namun, saat aku membaca hasil tes tersebut, aku terkejut karena hal yang aku inginkan dan aku pikirkan tidak sesuai dengan kenyataan nya. hasil tes itu menyatakan bahwa aku terpilih masuk jurusan IPA, aku kecewa karena harus menerima dan aku harus menepati kesepakatan antara aku dengan ibu. Huuaahh…. Itu tandanya aku harus menjalani hari-hari di jurusan yang tidak sesuai dengan keinginan ku, sungguh hari terberat saat awal-awal aku masuk kelas itu. lama kelamaan aku sudah mulai terbiasa dengan suasana di kelas itu dan juga terbiasa dengan pelajaran-pelajaran yang rumit itu. Pada akhirnya, aku sudah menerima untuk menepati kesepakatan itu. aku mulai belajar dengan sungguh-sungguh dan ketika aku mulai menyukai salah satu pelajaran di jurusan IPA yaitu pelajaran kimia yang membuat ku ingin lebih mendalami pelajaran tersebut. Aku mulai berpikir jika aku lulus nanti, aku ingin masuk perguruan tinggi negeri dengan jurusan kimia dan lebih tepatnya prodi pendidikan kimia di UNJ. Akhirnya saat-saat yang ditunggu pun datang, aku mendaftarkan diriku masuk di jurusan dan perguruan yang aku inginkan itu pada pendaftaran SNMPTN. Aku sangat antusias sekali, dan aku sudah memikirkan juga jika aku tidak lulus pada pendaftaran SNMPTN itu aku akan mendaftar SBMPTN dengan jurusan sastra. Pada akhirnya saat yang sangat aku harapkan itu datang, dan aku mulai membuka hasil SNMPTN tersebut. Awalnya aku senang lulus dan masuk di jurusan kimia, namun lagi-lagi aku mendapat sedikit kekecewaan karena prodi yang aku pilih tak sesuai dengan keinginanku dan lagi-lagi aku harus menerima dan menjalani hal yang tak aku harapkan-…- akhirnya aku menjalaninya dengan lapang dada dengan menerima semuanya. Ketika aku daftar untuk menjadi anggota BEM jurusan, aku mengikuti semua tes dan wawancara dengan sungguh-sungguh dan aku menginginkan untuk masuk departemen P2KA yang mengenai keilmiahan dan akademik dan pada akhirnya lagi-lagi tak sesuai harapan ku, aku terpilih di departemen Rosmik mengenai kerohanian islam. Aku merasakan sedikit kekecewaan dalam hatiku karena aku merasa seperti orang asing dan terlihat beda sendiri dengan teman-teman di departemen rosmik yang jauh lebih muslimah dan paham tentang islam dibandingkan denganku.

Saat itu aku mulai berpikir  dan mencoba menerawang mengapa semua hal-hal yang aku inginkan itu tak sesuai dengan kenyataan nya, dan satu persatu aku mengetahui jawabannya. Saat aku menginginkan masuk sekolah farmasi dan pada akhirnya aku masuk di sekolah negeri, aku berpikir bahwa ternyata itu adalah kebutuhanku karena jika saja aku masuk di sekolah farmasi itu, aku takkan pernah mendapatkan beberapa beasiswa dari sekolah negeri yang aku jalani itu dan mungkin orang tuaku akan mendapatkan kesulitan mengenai pembayaran di sekolah farmasi itu.

Saat aku menginginkan masuk jurusan IPS dan kenyataannya aku masuk IPA, aku berpikir bahwa itu adalah kebutuhan ku karena jika aku masuk IPS, aku harus menghadapi hafalan-hafalan dengan pelajaran geografi dan sosiologi yang membuatku muak-,- dan mungkin aku tak pernah mendapatkan teman-teman sebaik dan sesuai dengan karakterku seperti di jurusan IPA.

Saat aku menginginkan masuk prodi pend.kimia yang kenyataannya masuk di prodi kimia murni, aku berpikir bahwa itu adalah kebutuhanku karena jika saja aku diterima masuk di prodi pend.kimia pasti kedepannya aku tak bisa memilih pekerjaan selain menjadi guru dan apalagi prodi kimia murni yang aku jalani itu mendapatkan akreditasi “A” dibanding prodi pend.kimia yang mendapat akreditasi “B”. 

Saat aku menginginkan masuk departemen P2KA dan kenyataannya aku masuk di departemen Rosmik, aku berpikir bahwa itu adalah kebutuhanku karena aku mulai ingat bahwa aku pernah berdoa untuk diberikan petunjuk agar lebih mendekatkan diri lagi dengan Allah dan mungkin dengan masuk dalam departemen itu adalah salah satu cara Allah dalam memberiku petunjuk itu, dengan cara yang tak ku duga sebelumnya, aku di dekatkan dengan orang-orang muslimah agar aku bisa belajar dari mereka dan selalu di ingatkan tentang ajaran-ajaran Mu yang membuatku merasa nyaman dan tenang.

Satu-persatu telah ku temukan jawabannya, aku paham mengapa semua hal yang selalu aku inginkan tak pernah sesuai dengan kenyataan nya karena hal yang aku inginkan bukan berarti itu adalah hal yang aku butuhkan. Allah tau apa yang kita inginkan, namun Allah lebih tau apa yang kita butuhkan. Soooo, apapun keinginan kita yang kenyataannya tak sesuai dengan harapan harus patut di syukuri dengan lapang dada dan janganlah menghina ataupun mencemooh takdir yang telah di tetapkan-Nya. Manusia boleh mempunyai rencana sedetail mungkin, namun tetap saja Allah yang menentukan. Kebahagiaan sempurna didapat bukan karena keinginan kita telah terpenuhi tapi kebahagiaan sempurna akan didapat jika kita mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita.

Okee…. Begitulah ceritanyaa….haha… panjang bgt kan kayak novelet wkwk :p yapp kita sudahi ajalaahhh… Good Night world :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar