Hakikat Cinta
Salah
satu hal yang paling menakjubkan sekaligus mengerikan yang terdapat di dunia
ini—tentu kamu sudah sering mendengarnya atau merasakannya—sebuah keajaiban
yang telah diberikan oleh Allah kepada hambanya yaitu rasa cinta. Mengapa disebut
menakjubkan? Karena dengan rasa cinta akan tercipta kedamaian tak hingga, akan
musnah segala kebencian, iri, dengki atau penyakit hati lainnya terhadap
sesama, atau mungkin saja rasa cinta dapat memangkas waktu berupa wujud
keabadian. Tapi mengapa disebut
mengerikan? Itu karena di luar sana banyak orang telah merusak makna cinta
sesungguhnya, mereka hanya bisa merasakan dan meluapkannya tanpa lebih dulu
mengenal cinta itu sendiri, banyak orang yang sebegitu dahsyat mencintai
seseorang dan mereka membutakan dirinya sendiri sehingga lupa siapa yang telah
menghadiahi rasa cinta itu dan dengan sengaja melanggar kepatuhannya terhadap-Nya.
Namun, hal mengerikan tersebut tak akan pernah terjadi jika saja mereka bisa
mengendalikan rasa cinta itu dan bukankah rasa cinta itu datangnya dari Allah? Tidakkah
kamu ingat siapa yang tak pernah putus-putusnya memberikan nikmatmu? Tidakkah
kamu lihat, dengar dan merasakan betapa hebat cinta-Nya? Mengapa kamu begitu egois
memberikannya berlebih kepada dia dan bukan Dia?
Pada
hakikatnya, rasa cinta kepada Allah sebagai salah satu perwujudan syarat iman,
ketika Abu Ruzain Al-Uqaili bertanya tentang hakikat iman, Rasulullah pun
menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih kau cintai dari yang lain” (HR.
Ahmad). Dalam hadist lain juga diungkapkan : “Tidaklah beriman salah seorang
diantara kalian sebelum Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang
lain.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ada
dua hal yang disebut sebagai cinta sejati yaitu cinta kepada Allah dan cinta
karena Allah. jika kamu menginginkan cinta sejati maka cintailah Allah dengan
mematuhi sebagaimana yang telah ditetapkan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Rawat dan tumbuhkan rasa cinta kepada Allah di dalam hatimu, karena ketika
hatimu sudah penuh dengan cinta kepada-Nya terasa kamu tak ingin lagi mengenal
waktu dan jarak.
(By:
Noer Azizah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar